SMK N 3 Magelang Perkuat Kurikulum Merdeka Melalui IHT

Magelang. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) N 3 Magelang mengambil langkah progresif dalam penguatan implementasi Kurikulum Merdeka dengan menyelenggarakan In House Training (IHT) bertema "Asesmen dalam Pembelajaran Mendalam" (Deep Learning).

IHT berlangsung pada Selasa, 18 November 2025. Menghadirkan narasumber Dedy Gunawan, S.Pd., M.Ed., Widyaprada Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah dan juga Pengajar Pendekatan Mendalam Kemendikdasmen.

Kegiatan ini menyasar guru agar mampu menciptakan lingkungan belajar yang transformatif dan menghasilkan lulusan SMK yang tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga memiliki kompetensi abad ke-21 secara mendalam.

Fokus utama dari pelatihan ini adalah mengubah paradigma penilaian, menegaskan bahwa asesmen adalah bagian integral dari proses belajar. Berfungsi sebagai alat untuk perbaikan dan kemajuan, bukan sekadar pemberian skor akhir.

Dalam paparannya, Dedy Gunawan menggarisbawahi pentingnya penerapan tiga prinsip utama dalam Asesmen Pembelajaran.

“Tiga prinsip utama yang harus Bapak Ibu Guru kuasai ada tiga, Berkeadilan, Objektif, dan Edukatif.”

Berkeadilan, yaitu memastikan penilaian tidak bias oleh latar belakang, identitas, atau kebutuhan khusus murid. Objektif, di mana penilaian harus didasarkan pada informasi faktual dan bukti pencapaian hasil belajar. Edukatif, hasil asesmen wajib digunakan sebagai umpan balik yang konstruktif untuk meningkatkan proses pembelajaran oleh pendidik dan hasil belajar oleh murid.

Guru juga mendalami berbagai teknik asesmen autentik yang relevan untuk mengukur capaian kompetensi siswa secara holistik, termasuk Observasi, Wawancara, Portofolio, Praktik Demonstrasi, dan Proyek. Selain itu, dipelajari pula empat pendekatan praktis dalam menentukan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP), mulai dari penggunaan Deskripsi Kriteria hingga Pendekatan Persentase.

 "Asesmen yang baik akan mendorong munculnya Growth Mindset pada siswa. Kita mendidik untuk Pembelajaran Mendalam yang Berkesadaran, Bermakna, dan Menggembirakan, di mana setiap murid didukung untuk mengaplikasikan pengetahuannya dalam konteks kehidupan nyata," tutup Dedy Gunawan, menginspirasi para guru untuk menjadi agen perubahan di ruang kelas. [Sumiatun]