You need to enable javaScript to run this app.

PENERAPAN BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH

  • Kamis, 29 Agustus 2024
  • Administrator
  • 0 komentar

PENERAPAN BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH

OLEH : SHARIKA HESTI LUWIH, S.Pd

CGP Angkatan 11, SMK Negeri 3 Magelang

 

Sesuai dengan konsep Ki Hajar Dewantara (KHD) mengingatkan bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Karenanya pendidik hanya berperan sebagai “penuntun" tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya)hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Dalam proses menuntun tersebut, anak diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan potensi bakat dan minatnya sebagai individu yang unik, akan tetapi guru sebagai penuntun harus memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah. Guru sebagai penuntun dapat memberikan tuntunan agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. Hal yang kemudian menjadi tugas utama guru adalah karakter seperti apa yang bisa menyiapkan murid menjadi manusia dan anggota masyarakat untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi tingginya sebagai manusia seperti yang diutarakan Ki Hajar Dewantara? Sesuai dengan pemikiran ki Hajar Dewantara bahwa dalam menuntun anak mesti sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman, Kodrat alam berkaitan dengan "sifat" dan "bentuk" lingkungan dimana anak berada. sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan"isi" dan " irama". Dalam menuntun anak, pendidik hendaknya melakukan pembaharuan sesuai dengan zaman yang selalu berpihak pada kepentingaan anak jangan meninggalkan kodrat keadaan baik alam maupun zaman dan mengutamakan budi pekerti. Hal ini membutuhkan  peran guru dalam membentuk karakter murid agar terwujudnya budaya positif, serta karakter baik dalam diri anak

Pembentukan Karakter Anak

Dalam membentuk karakter anak diperlukan kerjasama antara beberapa komponen penting yang ada di sekolah. Semua unsur yang ada di sekolah memiliki perannya masing masing. Komponen yang dapat membentuk kepribadiaan anak terdiri dari : Keluarga, Sekolah, Masyarakat, lingkungan Sosial, dan Media massa. Seluruhnya sangatlah berpengaruh akan karakter anak di dalam hidup bermasyarakat.

Sekolah Sebagai Tempat Pembentukan Karakter Anak

Tujuan membangun budaya positif di sekolah adalah menumbuhkan karakter anak. Kita semua yakin bahwa tujuan penting sekolah adalah pembentukan karakter yang baik.  Itulah mengapa banyak program sekolah yang bertujuan untuk menumbuhkan karakter murid. Seperti, program kantin kejujuran dengan tujuan menumbuhkan karakter jujur pada murid atau program literasi dengan tujuan untuk menumbuhkan karakter kritis pada murid. Adapun karakter yang diharapkan menjadi manusia dan anggota masyarakat untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan seperti tujuan pendidikan nasional kita adalah seperti yang tercantum dalam profil pelajar pancasila yakni: Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia, Kreatif, Gotong Royong, Berkebhinekaan Global, Bernalar Kritis dan Mandiri.

Budaya Positif yang berpihak pada murid

Budaya sekolah menurut Fullan (2007) adalah keyakinan-keyakinan dan nilai-nilai yang terlihat dari bagaimana sekolah menjalankan aktivitas sehari-hari. Sedangkan Deal dan Peterson (1999) mendefinisikan budaya sekolah sebagai berbagai tradisi dan kebiasaan keseharian yang dibangun dalam jangka waktu yang lama oleh guru, murid, orang tua, dan staf administrasi yang bekerjasama dalam menghadapi berbagai krisis dan pencapaian. Dari kedua pengertian tersebut kita melihat bahwa budaya sekolah merupakan nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan yang dibangun dalam jangka waktu lama yang tercermin pada sikap keseharian seluruh komponen sekolah. Salah satu contoh budaya positif yang telah berjalan dengan baik di SMK Negeri 3 Magelang adalah budaya senyum, salam dan sapa. Budaya mengunakan pakaian kerja dengan lengkap sesuai di industry dan budaya mencuci tangan sebelum dan sesudah . Dengan melaksanakan budaya positif di sekolah diharapkan peserta didik berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat dan bertanggung jawab. Dalam mewujudkan budaya positif ini, guru memegang peranan penting. Guru perlu memahami posisi apa yang tepat untuk dapat mewujudkan budaya positif baik lingkup kelas maupun sekolah. Selain itu, pemahaman akan disiplin positif juga diperlukan karena sebagai pamong, guru diharapkan dapat menuntun murid untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab.

Bagaimana Membangun Budaya Positif yang berpihak pada murid

Komponen sekolah berperan penting dalam membangun budaya positif di sekolah, bagaimana semua komponen sekolah berperan dalam membangun budaya positif di sekolah?

Membuat Kesepakatan Kelas sebagai Langkah Awal dalam Membangun Budaya Positif yang Berpihak pada Murid

Upaya dalam membangun budaya positif di sekolah yang berpihak pada murid diawali dengan membentuk lingkungan kelas yang mendukung terciptanya budaya positif, yaitu dengan menyusun kesepakatan kelas. Kesepakatan kelas yang efektif dapat membantu dalam pembentukan budaya disiplin positif di kelas. Hal ini juga dapat membantu proses belajar mengajar yang lebih mudah dan tidak menekan. Seringkali permasalahan dengan murid berkaitan dengan komunikasi antara murid dengan guru, terutama ketika murid melanggar suatu aturan dengan alasan tidak mengetahui adanya aturan tersebut. Kurang adanya komunikasi ini menyebabkan relasi murid dan guru menjadi kurang baik.

Dalam menyusun kesepakatan kelas, guru perlu mempertimbangkan hal yang penting dan hal yang bisa dikesampingkan. Murid dapat mengalami kesulitan dalam mengingat banyak informasi, jadi susunlah 4 - 8 aturan untuk setiap kelas. Jika berlebihan, murid akan merasa kesulitan dan tidak mendapatkan makna dari kesepakatan kelas tersebut. Kesepakatan harus disusun dengan jelas sehingga murid dapat memahami perilaku apa yang diharapkan dari mereka.

Kesepakatan yang disusun sebaiknya mudah dipahami dan dapat langsung dilakukan. Oleh karena itu, dalam kesepakatan kelas gunakan kalimat positif seperti, “Saling menghormati” ,“Berjalan jika berada di lorong kelas”. Kalimat positif lebih mudah dipahami murid dibandingkan kalimat negatif yang mengandung kata seperti, “dilarang” atau “tidak”. Kesepakatan perlu dapat diperbaiki dan dikembangkan secara berkala, seperti setiap awal semester. Untuk mempermudah pemahaman murid, kesepakatan dapat ditulis, digambar, atau disusun sedemikian rupa sehingga dapat dipahami dan disadari oleh murid. Strategi lain adalah dengan mencetaknya di setiap buku laporan kegiatan murid. Hal ini menjadi strategi yang baik untuk meningkatkan komunikasi antara orang tua dan pihak sekolah.

Contoh Penerapan budaya positif di SMK Negeri 3 magelang

Penerapan budaya positif yang sudah dilakukan adalah :

  • Terbentuknya keyakinan kelas yang dibuat dan disepakati oleh peserta didik bersama walikelas.
  • Menguatnya karakter positif seperti Berakhlak Mulia yang ditunjukkan dengan semakin bertambahnya peserta didik yang ikut Shalat Berjama’ah di Mesjid Sekolah dan kegiatan peduli lingkungan yang ditujukkan dengan kesadaran Peserta didik sendiri untuk membuang sampah pada tempatnya.
  • Menguatnya karakter peduli terhadap teman yang membutuhkan dukungan belajar .Hal ini ditunjukkan dengan menjadi tutor sebaya bagi temannya yang remedial.
  • Meningkatnya kedisiplinan siswa dalam kehadiran tepat waktu
  • Tumbuhnya karakter berdaya nalar kritis yang ditunjukkan dengan meningkatnya dari minggu keminggu peserta didik yang aktif bertanya, menjawab, berpendapat/berargumen.
  • Peserta didik sudah menunjukkan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun)
  • Kepedulian akan Kesehatan diri sendiri dengan mencuci tangan sebelum dan setelah berkegiatan
  • Menghormati orang yang lebih tua dengan menyapa terlebih dahulu

Peduli lingkungan dengan selalu membersihkan area praktek dan area tugas piket.

 

 

Bagikan artikel ini:

Beri Komentar

Mila Yustiana, S.Pd., M.MPar

- Kepala Sekolah -

Bismillahirohmanirrohim Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh             Saya sampaikan rasa syukur alhamdulillah kehadirat Illahy Robby karena kita selalu mendapatkan kesadaran dan...

Berlangganan
Jajak Pendapat

Bagaimana Pendapat anda tentang Website sekolah ini?

Hasil