You need to enable javaScript to run this app.

SMK N 3 MAGELANG GELAR IHT "MENDIDIK DENGAN HATI MENDAMPINGI PENUH EMPATI

  • Selasa, 01 Juli 2025
  • Tim Jurnalistik
  • 0 komentar
SMK N 3 MAGELANG GELAR IHT

SMK N 3 Magelang menyelenggarakan kegiatan In-House Training (IHT) pada Selasa, 1 Juli 2025, sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan kesiapan pembelajaran di tahun ajaran 2025/2026. Kegiatan ini dilaksanakan di aula SMK N 3 Magelang dengan narasumber Ahmad Damar Arifin,S.Pd atau biasa dipanggil Kak Damar beliau merupakan Pendongeng dan Kepala Sekolah Pendidikan Dasar di Kabupaten Magelang serta diikuti oleh seluruh guru SMK N 3 Magelang.

IHT mengambil tema mendidik dengan hati mendampingi penuh empati, kenapa mengambil tema tersebut karena di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan tuntutan akademik yang semakin kompleks, pendidikan sering kali terfokus pada pencapaian kognitif semata. Namun, ada satu aspek krusial yang kerap terabaikan adalah empati. Empati yaitu kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dialami orang lain.Mendidik dengan hati melibatkan penggunaan emosi positif dalam memberikan pembelajaran. Anak-anak yang merasakan kehangatan dan cinta dari orang tua cenderung lebih mudah menerima nilai-nilai positif dan mengembangkan rasa empati.

Pembentukan ikatan emosional antara guru dan siswa sangat penting. Mendidik dengan hati memungkinkan pembentukan koneksi yang kuat, memperkuat hubungan antara orang tua dan anak. Mendidik dengan hati membantu anak mengembangkan karakter yang baik. Kejujuran, empati, dan tanggung jawab adalah nilai-nilai yang dapat ditanamkan dengan memberikan teladan yang positif dan dukungan emosional. Anak-anak yang dididik dengan hati akan lebih mandiri rasa kepercayaan diri yang didapat dari dukungan emosional orang tua membantu anak mengatasi hambatan dan mengambil inisiatif dalam belajar.

Kegiatan IHT kali ini sangat menarik karena Kak Damar sebagai narasumber pandai dalam memadukan materi dengan permainan serta cerita. Jadi peserta IHT tidak merasakan jenuh dan bosan namun materi tetap ditangkap dengan baik. Permainan tersebut seperti berperan jika salah satu salah makan akan ditempel label semakin banyak label yang tertempel maka semakin banyak kesalahannya.

Pada kesempatan tersebut Bu Vera selaku peserta mengukapkan pertanyaan bagaimana strategi yang dapat dilakukan oleh guru jika guru masih harus memberikan target nilai. Strategi yang dapat dilakukan oleh guru yaitu mengembalikan kembali pada tujuan pembelajaran siswa mampu menguasai ketrampilan dasar, memberikan latihan soal secara berkala. Selain Bu Vera, Bu Maesaroh dalah satu guru Kecantikan menyampaikan pertanyaan kepada kak Damar bagaimana mengatasi siswa yang tidak kosentrassi dalam pembelajaran, jawabannya sangat simple sekali bahwa sebagai guru kita harus mengetahui apa penyebabnya supaya kita guru bisa mengambil langkah yang tepat.

Kesan dari kami peserta IHT sangat merasa senang dengan materi yang disampaikan bahwa ternyata menjadi guru yang baik adalah mendidik dengan hati bukan sekadar mengajar saja. Harapan kami dari panitia IHT untuk pembelajaran ajaran baru ini semua guru mampu menjadi pendidik yang selalu mendidik dengan hati serta mendampingi dengen penuh empati.

 

Tim Jurnalistik Skaniga : Menik Yuliastuti

 

 

Bagikan artikel ini:

Beri Komentar

Mila Yustiana, S.Pd., M.MPar

- Kepala Sekolah -

Bismillahirohmanirrohim Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh             Saya sampaikan rasa syukur alhamdulillah kehadirat Illahy Robby karena kita selalu mendapatkan kesadaran dan...

Berlangganan
Jajak Pendapat

Bagaimana Pendapat anda tentang Website sekolah ini?

Hasil