You need to enable javaScript to run this app.

Meningkatkan hasil belajar berbahasa siswa menggunakan unggah-ungguh basa dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning

  • Selasa, 02 Agustus 2022
  • Tim Jurnalistik
  • 0 komentar

Meningkatkan hasil belajar berbahasa siswa menggunakan unggah-ungguh basa dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning, media pembelajaran berbasis IT yang kontekstual (video simulasi dialog) dan metode diskusi.

Bahasa jawa adalah salah satu mata pelajaran yang seringkali dinilai membosankan oleh kebanyakan siswa. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah kebiasaan berbahasa siswa dalam kehidupan sehari-hari. Kebiasaan tersebut membuat motivasi belajar siswa cenderung menurun, bahkan siswa menjadi tidak antusias dalam pembelajaran. Dalam praktik pembelajaran, guru dan siswa mengalami berbagai  masalah. Adapun latar belakang yang mendasarinya antara lain; literasi bacaan berbahasa jawa yang masih kurang, pemahaman dalam hal tata krama dan bahasa krama masih sedikit dan kurang dipraktekan dalam keseharian, model pembelajaran dan media pembelajaran yang masih monoton sehingga kurang menarik minat siswa, sumber belajar masih terbatas dan cenderung terpaku pada satu buku ajar, sarana prasarana belum merata disetiap kelas sehingga kadang menyulitkan guru dalam menampilkan video ataupun dalam mengakses internet. Hal itu sejalan dengan Arfianingrum (2020) yang menyatakan bahwa  budaya Jawa semakin berkurang karena dipeengaruhi oleh kemajuan teknologi komunikasi terutama tayangan televisi yang lebih banyak menayangkan budaya metropolitan dan juga budaya global sehingga mengakibatkan Orang Jawa sebagai pendukungnya tidak lagi peduli pada budaya warisan leluhurnya.

Sebagai guru saya membuat rancangan perangkat pembelajaran (modul), bahan ajar, media pembelajaran, LKPD, evaluasi, dan melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan perangkat yang dibuat dan memfasilitasi siswa untuk meningkatkan motivasi dan keaktifan dalam mengikuti pembelajaran khususnya pembelajaran bahasa Jawa dan tanggung jawab saya adalah membuat rancangan pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan pembelajaran abad 21 untuk mencaapi tujuan pembelajaran yang efektif agar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran bahasa Jawa pada materi berbicara unggah ungguh basa. Tantangan yang dialami dalam mencapai tujuan tersebut antara lain siswa tidak terbiasa menggunakan bahasa jawa sehingga malu ketika berbicara dengan orang tua dan guru terlebih menggunakan bahasa jawa ragam krama alus dan siswa tidak bisa membedakan tataran undha usuk basa.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah dengan mengeksplorasi alternatif solusi yang relevan. Alternatif solusi dapat ditentukan dengan melakukan kegiatan mencari kajian literatur yang relevan, wawancara dengan narasumber yang berhubungan dengan permasalahan antara lain dengan rekan sejawat (rekan guru Bahasa Jawa dan rekan guru di sekolah), pakar, dan pengamatan pada keadaan di lingkungan sekolah.

Dari beberapa alternatif solusi yang diidentifikasi, dapat disimpulkan solusi terpilih atau strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu: 1) Model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran adalah Problem Based Learning (PBL). Model poembelajaran PBL disertai dengan metode diskusi dan presentasi diharapkan bisa mengatasi permasalahan untuk mencapai tujuan pembelajaran, 2) Media yang digunakan dalam pembelajaran adalah video pembelajaran berupa film pendek unggah ungguh anak terhadap orang yang lebih tua. Dalam film ini disimulasikan perilaku anak yang sesuai dengan tata krama yang baik dan tata krama yang tidak sesuai. Kemudian media Powerpoint untuk menyampaikan materi pembelajaran. Media powerpoint ditayangkan agar siswa lebih berkosentrasi dalam mengikuti pembelajaran. Dalam powerpoint disampaikan materi secara runtut disertai dengan link bahan ajar, link video dan link pretest serta post test.

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan dirasa hasilnya efektif dan dapat dilihat
dari pemilihan model pembelajaran PBL, pemilihan metode yang inovatif, penggunaan media berbasis TPACK audio/video sangat efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa terlihat dari kegiatan siswa yang aktif saat pembelajaran. Hal ini sangat membantu pemahaman siswa akan penguasaan berbahasa Jawa dalam berbicara sesuai unggah ungguh basa dan membaca paragraf beraksara jawa dibuktikan dengan nilai evaluasi mengalami peningkatan. Pada evaluasi nilai ketuntasan 71% meningkat menjadi 85% sehingga mengalami kenaikan sebesar 14%.

 

Oleh Erlin Christianingrum_SMKN3MGL

 

 

Daftar Pustaka

Arfianingrum, P. (2020). Penerapan Unggah-Ungguh Bahasa Jawa Sesuai Dengan Konteks Tingkat Tutur Budaya Jawa. Jurnal Prakarsa Paedagogia3(2), 137-141.

Bagikan artikel ini:

Beri Komentar

Mila Yustiana, S.Pd., M.MPar

- Kepala Sekolah -

Bismillahirohmanirrohim Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh             Saya sampaikan rasa syukur alhamdulillah kehadirat Illahy Robby karena kita selalu mendapatkan kesadaran dan...

Berlangganan
Jajak Pendapat

Bagaimana Pendapat anda tentang Website sekolah ini?

Hasil
Banner