WORKSHOP PENYUSUNAN INSTRUMEN ASESMEN BERSAMA SMK JEJARING
- Jum'at, 04 Oktober 2024
- Tim Jurnalistik
- 0 komentar

Magelang- SMK N 3 Magelang mengelar Workshop Penyusunan Instrumen Asesmen, kegiatan tersebut dilaksanakan kamis sampai jumat 3-4 Oktober 2024 di meeting room EduHotel Citra lantai 2. Workshop tersebut dihadiri oleh guru Progli Kuliner, Busana SMK N 3 Magelang dan SMK Jejaring yaitu SMK HKTI Temanggung Progli Kuliner, SMK PIUS Progli Busana & Kuliner, SMK Ma’arif Kota Magelang Progli Busana, SMK Ma’arif Borobudur Kuliner, dan SMK Muhamadiyah Ngadirejo Progli Busana serta Dunia industri Auly Bakery, Crisantium Butik Magelang, Owner D&J Cookies Magelang, Owner Asterani Bridal Magelang, Plataran Resort&Spa Hotel Borobudur, Wima Kitchen Cake &Bakery dan Butik Pradiste.
Penyusunan Instrumen Asesmen merupakan proses yang terstruktur dan sistematis untuk mengembangkan alat atau metode yang dapat digunakan untuk mengukur dan menilai tingkat kompetensi seseorang dalam suatu bidang atau pekerjaan tertentu. Asesmen merupakan proses pengumpulan informasi yang sistematis dan terstruktur tentang kemampuan, pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa dalam rangka mendukung pembelajaran yang efektif.
Asesmen Formatif asesmen formatif bertujuan untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran, serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran. Pelaksanaan asesmen formatif pada Tefa merupakan kegiatan evaluasi pencapaian tujuan pembelajaran/unit kompetensi dalam lingkup skema sertifikasi.
Asesmen Sumatif penilaian atau asesmen sumatif bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran dan/atau CP peserta didik sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan/atau kelulusan dari satuan pendidikan.
Asesmen tersebut dipergunakan untuk mendapatkan skill pasport. Asesmen dilakukan melalui pengujian langsung dan atau pengumpulan bukti yang relevan. Instrumen yang dipergunakan adalah workbook dan portofolio.“Kalau produk Tefa mau diakui oleh industri maka harus divalidasi oleh industr”, tutur Luh Nusari selaku nara sumber pada kegiatan tersebut.
Skill Passport memberikan pengakuan terhadap keterampilan spesifik yang relevan dengan industri, meningkatkan daya saing siswa di pasar kerja yang semakin kompetitif. Langkah penyusunan Skill Passport adalah untuk memastikan dokumen-dokumen tersebut merangkum keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman siswa. Pada kesempatan tersebut Luh Nusari berharap dari Dunia Industri nantinya akan memvalidasi Skill Passport siswa, valadasi tersebut bisa melalui wancara langsung kepada siswa tentang proyek yang sudah dihasilkan. Sehingga siswa nantinya benar-benar akan mendapatkan pengakuan ketrampilan yang spesifik sesuai dengan Dunia Industri.
Tim Jurnalistik Skaniga : Menik Yuliastuti